Dahulu..Maluku dikenal dengan nama Jazirat al Muluk yang artinya Negri Raja-raja, karena di Maluku terdapat banyak raja2 yang menguasai daerah tertentu. Istilah Maluku sendiri banyak versinya, ada yang mengatakan bersumber dari orang-orang Portugis waktu datang ke Maluku, setelah mereka tinggal di Maluku, karena susah melafalkan kata Jazirat al Muluk. Ada juga sumber yang mengatakan, Maluku berasal dari kata Moloku yg bersumber dari istilah lain dari 4 Sultan di Maluku, khususnya Maluku Utara.
Ada yang menarik, nama lain dari Jaziral al Muluk yang di kenal dunia adalah Negeri Entah berentah (negri antah barantah). Jaman dulu, Maluku dikenal sebagai sumber satu-satunya Cengkeh dan Pala di dunia sehingga menjadi incaran para penguasa dunia kala itu, nilai Pala dan Cengkeh seperti emas. di Eropa sendiri, harumnya cengkeh digunakan oleh raja atau para bangsawan eropa yang menunjukan status sosial mereka. Pada jaman raja Firaun, jauh sebelum masa Nabi Musa as, cengkeh sudah digunakan oleh raja2 mesir, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil cengkeh yang berumur diatas masa nabi Musa.
Saat Belanda menguasai Nusantara yang di mulai dari Maluku hingga Aceh, maka nama Jazirat al Muluk sendiri lazim dikenal menjadi nama Maluku dan dipakai hingga sekarang.
Berikut foto2 di Maluku jaman dulu, bag. 1
Lapangan Merdeka, 1924 |
Banjir di Passo, 1915 |
Sungai di Batu Gantung, 1919
|
Gempa Bumi di Ambon tahun 1898, jl. paradise
|
Jembatan Wairuhu-Galala, 1900 |
Jalan Raya Kawasan Benteng Tahun, 1900
|
Jalan di Batugajah Ambon, 1928
|
Jl. Mardika, 1925
|
Jalan Pasar Ambon, 1900
|
Jalan Raya Passo dan Jembatan rumah
|
Jalan Utama Negeri Naku tahun 1920
|
Sumber foto : http://tampayang.blogspot.com/2012/08/koleksi-foto-kota-ambon-tempo-doeloe.html