Salah satu kawasan yang terkana banjir adalah kawasan Air Putri, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, dengan ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, membuat para pengendara motor menuju pusat Kota Ambon harus atau sebaliknya, harus melewati Jl. Dr. Kayadoe, Kudamati.
img : mollucastimes |
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy di Ambon, Sabtu (16/7/2016), menyatakan agar masyarakat yang berada disekitar lereng bukit atau daerah yang rawan banjir agar selalu waspada.
"Memasuki musim hujan warga yang bermukim di lereng bukit atau yang rawan banjir diminta waspada mengantisipasi tingginya curah hujan yang akan terjadi beberapa waktu mendatang, serta menghindar dari titik lokasi rawan bencana ke tempat yang aman, Jadi sebelum tanah longsor menimpa, masyarakat harus waspada dan jangan lengah terhadap ancaman bencana alam tersebut mengingat intensitas hujan pada beberapa bulan ke depan tinggi dan dalam tenggat waktu lama" katanya.
Wali Kota Ambon juga meminta kepada masyarakat Kota Ambon agar selalu memperhatikan selokan atau jalur air, dan tidak membuang sampah ke sungai atau selokan. Diakuinya, tingakat kesadaran masyarakat sudah semakin baik karena hampir 90% selokan bebas dari sampah, sehingga hal itu bisa membantu mengurangi banjir di Kota Ambon.
"Akibat volume hujan yang tinggi sejak kemarin, maka air meluber masuk ke rumah warga di beberap titik seperti Batu Merah, Batu Meja, Galala dan sejumlah kawasan lainnya tetapi tidak lama, sedangkan lokasi tertimbun tanah longsor di Kepala Air Batu Merah dan talud yang patah di kawasan Soya," katanya.
Kata Richard, pihaknya telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada korban banjir seperti makanan yang siap saji, juga terpal dan karung.
Langkah antisipasi dari Pemerintah Kota Ambon, akan bekerja sama dengan BMKG untuk memantau perubahan cuaca setiap jam, dan informasinya akan dikirim ke masyarakat melalui pesan singkat (SMS).
"Kami juga bekerjasama BMKG untuk memantau setiap jam laporan cuaca yang patut diantisipasi warga dan dikirimkan BPBD secara berkala", Imbuhnya.